Guyv7L2vSNhTu9NNIC4AGodmAsDGZpqzql8qRx1N
Bookmark

Apa yang Terjadi Pada Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib? Baca Ini!

Hai! Apakah Anda sedang mencari penjelasan tentang "apa yang terjadi pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib?"? Jika jawaban Anda adalah "Iya", selamat! Sekarang Andasedang membaca artikel yang tepat. Mengapa? Karena itulah yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Sebagai muslim, kita harus memahami itu. Karena itulah saya menulis artikel ini. Jadi, Anda harus membacanya sampai selesai!

ali bin abi thalib,khalifah ali bin abi thalib,pemerintahan ali bin abi thalib,kejadian pada masa khalifah ali bin abi thalib,apa yang terjadi pada masa khalifah ali bin abi thalib,

Secara spesifik, ada beberapa hal penting tentang "apa yang terjadi pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib?" yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Tiga hal penting yang saya maksud adalah sebagai berikut:

Artikel ini berisi promosi buku tentang prahara politik pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib yang harus Anda baca. Saya akan menjelaskan itu di akhir pembahasan.

Kapan Ali bin Abi Thalib Menjadi Khalifah?

Hal penting pertama tentang "apa yang terjadi pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib?" yang akan saya jelaskan sekarang adalah "kapan Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah?". Saya ingin Anda memahami itu terlebih dahulu sebelum Anda membaca lebih banyak penjelasan dalam artikel ini karena itu adalah salah satu hal dasar dalam pembahasan ini yang harus dipahami dengan baik.

Satu hal pasti yang harus kita ketahui terlebih dahulu jika kita ingin tahu "kapan Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah?" adalah "kapan Utsman bin Affan meninggal dunia?". Saya katakan demikian sebab Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah adalah untuk menggantikan Utsman bin Affan selaku Khalifah ketiga dalam sejarah politik Islam pasca Nabi Muhammad meninggal dunia.

Jika kita membaca beberapa literasi sejarah Islam klasik, seperti buku at-Tarikh karya ath-Thabari, al-Kamil fi at-Tarikh karya Ibnu Atsir, al-Bidayah wa an-Nihayah karya Ibnu Katsir, Tarikh karya Khalifah bin Khayyath, Tajarubu al-Umam wa Ta'aqubu al-Himam karya Miskawaih dan lain sebagainya, kita akan menemukan penjelasan bahwa Khalifah ketiga, Utsman bin Affan meninggal dunia pada tahun 35 hijria.

Utsman bin Affan meninggal dunia karena dibunuh oleh para pemberontak yang datang dari berbagai penjuru, terutama dari Kuffah. Sebelumnya, mereka mengepung Khalifah ketiga itu selama beberapa hari.

Jadi, jika Anda bertanya kepadaku, "kapan Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah?", jawabannya adalah Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah pada tahun 35 hijriah setelah Utsman bin Affan meninggal dunia.

Itulah penjelasan singkat tentang "kapan Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah?". Sebagai muslim, kita harus paham itu.

Apa yang Terjadi Pada Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib?

Hal penting kedua tentang "apa yang terjadi pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib?" yang akan saya jelaskan sekarang adalah prahara politik yang terjadi pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Mengapa itu? Jawabannya adalah karena itulah hal-hal umum yang terjadi pada masa Khalifah keempat itu.

Secara umum, jika kita membaca beberapa literasi klasik tentang sejarah perpolitikan Islam pada masa Ali bin Abi Thalib, kita akan menemukan dua prahara besar yang terjadi pada waktu itu. Dua prahara besar yang saya maksud adalah perang Shiffin dan pemberontakan pasukan Kuffah-Khawarij.

Perang Shiffin

Perang Shiffin adalah perang antara pasukan Kuffah yang dipimpin Ali bin Abi Thalib dan pasukan Syam yang dipimpin Muawiyah bin Abi Sufyan di sebuah daerah yang bernama Shiffin. Jadi, nama perang tersebut diambil dari nama daerah tempat perang tersebut terjadi.

Sejujurnya, kita akan kesulitan menemukan data sejarah yang secara pasti menjelaskan kapan perang Shiffin dimulai. Alasannya paling menonjol adalah karena perang Shiffin bukanlah perang satu peperangan yang terjadi dalam satu waktu atau satu hari. Ada banyak rangkaian peperangan di Shiffin yang puncaknya adalah perang besar yang menewaskan banyak pasukan muslim dari golongan Kuffah dan Syam.

Selain itu, ada banyak riwayat sejarah tentang perang Shiffin yang sangat kacau dalam buku-buku sejarah klasik, seperti beberapa buku sejarah klasik yang telah saya sebutkan di atas, seperti motif dan tujuan keterlibatan masing-masing pihak, baik Kuffah yang dipimpin Ali bin Abi Thalib atau Syam yang dipimpin Muawiyah bin Abi Sufyan dalam perang tersebut, kapan perang tersebut berakhir, apakah benar Kuffah sempat dihalangi pasukan Syam untuk mendapatkan air minum, kapan waktu penulisan teks Tahkim (dalam teks Tahkim ada 12 poin yang disepakai masing-masing pihak) dan lain sebagainya. Sayangnya, itu semua terlalu panjang dan berliku jika harus saya jelaskan dalam artikel ini. Anda bisa menemukan penjelasan tentang itu semua dalam buku tentang prahara politik masa Khaifah Ali bin Abi Thalib yang akan saya jelaskan di akhir pembahasan.

Yang jelas, perang Shiffin berakhir dengan ditandai ditulisnya 12 teks Tahkim pada hari Rabu, 12 Shafar, tahun 37 hijriah.

Pemberontakan Pasukan Kuffah-Khawarij

Setelah teks Tahkim selesai ditulis dan masing-masing pasukan kembali ke tempat masing-masing, ada banyak orang dari pasukan Kuffah tidak puas dengan keputusan Ali bin Abi Thalib yang menerima Tahkim. Mereka menganggap bahwa itu adalah kesalahan besar. Mereka lalu mengajak Ali bin Abi Thalib menyerang Syam yang dipimpin Muawiyah bin Abi Sufyan. Dengan kata lain, mereka mengajak Ali bin Abi Thalib melanggar kesepakatan damai yang tertulis dalam salah satu poin dalam teks Tahkim.

Tentunya, Ali bin Abi Thalib tidak bisa menerima ajakan beberapa orang dari pasukanya itu. Dia lebih memilih menghormari kesepakatan yang telah dia buat bersama pasukan Syam setelah perang Shiffin berakhir itu.

Itulah yang membuat beberapa orang dari pasukan Ali bin Abi Thalib marah. Mereka lalu memutuskan untuk keluar dari barisan pasukannya. Sejak saat itulah mereka dijuluki "Khawarij". "Khawarij" dalam konteks ini berarti orang-orang yang keluar dari barisan pasukan Ali.

Perpecahan Pertama di Internal Pasukan Kuffah-Khawarij di Haraura'

Setelah beberapa orang dari pasukan Kuffah bertekad keluar dari barisan pasukan Ali bin Abi Thalib, mereka berkumpul di Haraura'. Jika kita membaca beberapa literasi sejarah Islam klasik, kita akan menemukan penjelasan bahwa hampir terjadi peperangan antara mereka dan pasukan Ali bin Abi Thalib. Tapi peperangan tersebut tidak terjadi karena perselisihan bisa diselesaikan dengan dialog, bahkan ada beberapa orang dari pasukan Kuffah-Khawarij yang pada mulanya menentang Ali kembali ke barisan pasukan Ali lagi. Tapi beberapa orang lain, dan jumlahnya sangat banyak, tetap kukuh pada pendirian mereka.

Peristiwa di Haraura' itulah yang menjadi pemberontakan pertama pasukan Kuffah-Khawarij kepada pemerintahan Islam yang sah. Itulah perpecahan pertama di internal pasukan Kuffah-Khawarij.

Perpecahan Kedua di Internal Pasukan Kuffah-Khawarij di Nahrawan.

Setelah ketegangan di Haraura' selesai dengan damai dan menghasilkan perpecahan internal pasukan Kuffah-Khawarij, mereka yang masih kukuh pada pendirian mereka pergi ke suatu tempat di Nahrawan. Saat diperjalanan, mereka bertemu dengan seorang Sahabat Nabi Muhammad yang bernama Abdullah bin Khabab dan membunuhnya.

Berita tentang pembunuhan tersebut terdengar oleh Ali bin Abi Thalib. Dia pun lalu menyiapkan pasukan untuk mencari pembunuh Abdullah bin Khabab. Itulah yang menjadi motif terjadinya peperangan di Nahrawan.

Ali bin Abi Thalib dan pasukannya pun akhirnya menemukan orang-orang Khawarij itu di Nahrawan. Dia lalu meminta mereka menyerahkan pembunuh Abdullah bin Khabab. Mereka menolak dan lebih memilih perang habis-habisan.

Sebelum terjadi perang, terjadi dialong antara mereka. Dialog tersebut menghasilkan hal baik. Beberapa orang Khawarij akhirnya sadar bahwa mereka salah. Mereka pun kembali mendukung Ali bin Abi Thalib. Inilah perpecahan kedua di internal Khawarij.

Perang di Nahrawan pun berakhir dengan korban yang sangat besar dari pasukan Kuffah-Khawarij.

Sejujurnya, ada banyak hal penting tentang pemberontakan di Haraura' dan peperangan di Nahwaran. Saya tidak bisa menjelaskan itu semua di sini karena terlalu panjang dan rumit. Anda bisa menemuka penjelasan tentang itu semua dalam buku tentang prahara politik pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib yang akan saya jelaskan di akhir pembahasan, sebentar lagi.

Itulah penjelasan singkat tentang prahara politik pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Sebagai muslim, kita harus paham itu.

Buku Tentang Prahara Politik Pada Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib yang Harus Anda Baca

Hal penting ketiga tentang "apa yang terjadi pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib?" yang akan saya jelaskan sekarang adalah buku tentang prahara politik pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib yang harus Anda baca. Buku yang saya maksud adalah buku "Pembantaian keturunan Abu Thalib dalam Carut-Marut Riwayat Sejarah", karya saya sendiri.

Buku tersebut menjelaskan biografi empat orang keturunan Abu Thalib: Jakfar bin Abi Thalib, Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, dan Husein bin Ali, beserta kejadian-kejadian penting yang sering disalah-pahami, yang mengitari kehidupan empat orang tersebut.

Harga buku tersebut adalah Rp. 90.000 (Rp. 110.000), belum termasuk Ongkir (ongkos kirim). Mahal?

Saya kira buku tersebut tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan informasi baru yang akan Anda dapatkan setelah membaca buku tersebut.

Cara Pemesanan

Jika Anda berniat membeli buku tersebut, Anda bisa menghubungi saya lewat nomor WhatsApp: 0853-3949-9110. Buku tersebut tidak tersedia di toko buku manapun, bahwa di toko-toko online. Pembelian hanya bisa lewat saya.

Anda tidak perlu khawatir penipuan, karena buku tersebut sudah dicetak lebih dari satu kali serta dibeli dan dibaca oleh banyak orang.

Itulah penjelasan singkat tentang "apa yang terjadai pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib?" dan beberapa hal penting tentang itu. Apakah Anda paham? Jika Anda punya pertanyaan, silahkan bertanya!

Saya kira cukup sekian untuk artikel ini. Semoga bermanfaat. Amin.

Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya!

DONASI VIA PAYPAL Jika artikel ini bermanfaat dan Anda berkenan membantu kami mengembangkan website ini dengan memberi sedikit donasi, Anda bisa melakukannya via Paypal. Terima kasih.
Posting Komentar

Posting Komentar