Guyv7L2vSNhTu9NNIC4AGodmAsDGZpqzql8qRx1N
Bookmark

Buku Tentang Husain bin Ali yang Kami Rekomendasikan untuk Anda Baca

Halo! Apakah Anda sendang mencari buku tentang Husain bin Ali? Jika jawaban Anda adalah "Iya", selamat! Sekarang Anda sedang membaca artikel yang tepat! Mengapa? Karena itulah yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Sebagai muslim, Anda harus memahami itu. Karena itulah saya menulis artikel ini. Jadi, Anda harus membacanya sampai selesai!

Secara spesifik, ada tiga hal penting tentang buku tentang Husain bin Ali yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Tiga hal penting yang saya maksud adalah sebagai berikut:

Kisah Kehidupan Husain bin Ali yang Tidak dipahami Mayoritas Kaum Muslim

Husain bin Ali atau Imam Husain bin Ali adalah salah satu cucu kesayangan Nabi Muhammad Saw.. Beliau lahir pada tanggal 5, bulan Sya'ban, tahun 5 hijria dari pernikahan Ali bin Abi Thalib dan Fathima binti Nabi Muhammad.

Jika Anda membaca kisah kehidupan Husain bin Ali, khususnya pasca meninggalnya Hasan bin Ali, kakaknya, dalam berbagai literasi sejarah Islam klasik, seperti ath-Thabaqât al-Kubrâ karya Ibnu Sa’ad, al-Bidâyah wa an-Nihâyah karya Ibnu Katsir, al-Kâmil fî at-Târîkh karya Ibnu Atsir, Târîkhu ath-Thabari karya ath-Thabari, Ansâbu al-Aysrâf karya al-Baladzuri, Tajârubu al-Umam wa Ta’âqubu al-Himam karya Miskawaih, al-Futûh karya Muhammad Ahmad bin A'tsam al-Kufi, dan lain sebagainya, Anda akan menemukan penjelasan yang sangat bertabrakan satu sama lain.

Sebagai contoh, dalam berbagai riwayat sejarah dijelaskan bahwa setelah Yazid bin Muawiyah diangkat menjadi pemimpin umat Islam pasca wafatnya Muawiyah bin Abi Sufyan, dia mengirim surat kepada gubernur Madinah agar mengambil baiat dari orang-orang di sana. Jika ada seseorang yang tidak bersedia membaiat dirinya, orang tersebut harus dibunuh, termasuk Husain bin Ali.

Fakta banyaknya riwayat sejarah tentang surat Yazid bin Muawiyah kepada gubernur Madinah tersebut sangat bertentangan satu sama lain sehingga tidak bisa diterima. Alasannya adalah karena jika Anda membaca riwayat -riwayat tersebut secara lebih detail, Anda akan menemukan penjelasan bahwa putra mahkota pengganti Muawiyah bin Abi Sufyan itu menerima sikap Husain bin Ali meskipun tidak membaiat asalkan tidak memberontak pada pemerintahannya.

Contoh lain, semua riwayat sejarah yang saya temukan menjelaskan, bahwa tujuan Husain bin Ali berangkat ke Kuffah adalah untuk merebut kekuasaan dari Yazid bin Muawiyah. Tentu riwayat tersebut sangat tidak bisa diterima karena jika memang demikian, maka pembunuhan yang dialami adik Hasan bin Ali dan para pengikutnya tersebut bisa dibenarkan berdasarkan hadits di bawah ini:

إِذَا بُوْيِعَ لِخَلِيفَتَيْنِ، فَاقْتُلُوْا الْآخِرَ مِنْهُمَا

Jika ada dua orang dibaiat menjadi Khalifah, maka bunuhlah yang terakhir (yang kedua). 

Contoh ketiga, mayoritas riwayat sejarah menjelaskan bahwa Yazid bin Muawiyah memerintahkan Ubaidullah bin Ziyad untuk membunuh Husain bin Ali. Tapi Anda akan menemukan fakta lain yang lebih argumentatif jika Anda melihat seluruh body riwayat sejarah tentang itu. Ada akan menemukan fakta bahwa Yazid bin Muawiyah melarang panglima perangnya itu membunuh Husain bin Ali. Husain bin Ali terbunuh di Karbala adalah karena kesepatakan pasukannya sendiri.

Contoh-contoh di atas hanyalah tiga dari seabrek kisah kehidupan Husain bin Ali yang tidak dipahami dengan baik oleh mayoritas kaum muslim. Barangkali, Anda adalah salah satu dari mereka.

Buku Tentang Husain bin Ali dan Urgensi Membacanya

Kisah kehidupan Imam Husain bin Ali yang tidak dipahami oleh mayoritas kaum muslim karena kurangnya referensi dan tidak detail dalam membaca riwayat sejarah Islam telah saya jelaskan dalam buku "Pembantaian Keturunan Abu Thalib dalam Carut-Marut Riwayat Sejarah". Buku tersebut menjelaskan kisah pembantaian tragis yang dialami empat keturunan Abu Thalib: Jakfar bin Abi Thalib, Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, dan Husain bin Ali.

Dalam konteks kehidupan Husain bin Ali, selain tiga contoh yang telah saya singgung di atas, Anda akan menemukan penjelasan tentang sejarah perpolitikan Islam pada masa Sayyidina Husain bin Ali yang belum banyak dibahas dengan detail. Selain tiga contoh di atas, Anda juga akan menemukan penjelasan yang detail dan argumentatif.

Sebagai contoh, mayoritas kaum muslim selama ini memahami bahwa tubuh Sayyidina Husain bin Ali diinjak-injak kuda setelah kepalanya dipenggal di Karbala. Selain itu, selama ini mereka juga memahami bahwa nasib Ahlul Bait sangat tragis ketika dibawa ke Syam dan selama di sana. Itu semua adalah pemahaman yang kurang berdasar karena berdasarkan riwayat-riwayat sejarah yang kacau. Saya telah berusaha menjernihkan pemahaman-pemahaman seperti itu dalam buku "Pembantaian Keturunan Abu Thalib dalam Carut-Marut Riwayat Sejarah".

Anda bisa menemukan detail sinopsis buku "Pembantaian Keturunan Abu Thalib dalam Carut-Marut Riwayat Sejarah" DI SINI.

Harga Buku Tentang Husain bin Ali dan Cara Membelinya

Harga buku tentang Husain bin Ali atau buku "Pembantaian Keturunan Abu Thalib dalam Carut-Marut Riwayat Sejarah" adalah Rp. 90.000 (harga aslinya Rp. 110.000) belum termasuk ongkos kirim. Mahal? Saya kira buku tersebut tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan beragam informasi baru yang akan Anda dapatkan.

Jika Anda berniat memiliki buku tersebut, Anda bisa menghubungi saya via WhatsApp: 0853-3949-9110.

Itulah penjelasan singkat tentang buku tentang Husain bin Ali. Jika Anda punya pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar!

Saya kira cukup sekian untuk artikel ini. Semoga bermanfaat. Amin.

Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya!

DONASI VIA PAYPAL Jika artikel ini bermanfaat dan Anda berkenan membantu kami mengembangkan website ini dengan memberi sedikit donasi, Anda bisa melakukannya via Paypal. Terima kasih.
Posting Komentar

Posting Komentar